Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka

Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka ini sesuai KBSKA Kemendikbudristek no. 033 H KR 2022- Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK-008 tentang Capaian Pembelajaran revisi 2022.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Dengan demikian, pendidikan agama dapat menjadi perekat bangsa dan memberikan anugerah yang sebesar-sebesarnya bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Pendidikan agama memberikan penekanan pada pembentukan iman, takwa, dan akhlak mulia menyiratkan bahwa pendidikan agama bukan hanya bertujuan mengasah kecerdasan spiritual dan iman juga aspek ketaatan pada ajaran agama. Namun lebih dari itu, pendidikan agama harus mampu membentuk manusia yang manusiawi. Jadi, mengukur keberimanan peserta didik tidak hanya dilihat dari ketakwaan dan ketaatan pada ajaran agama serta pengetahuan secara kognitif melainkan apakah peserta didik telah menjadi manusia yang manusiawi.

Hal tersebut sesuai dengan fungsi Pendidikan Agama Kristen yang memberikan pengajaran akan pengetahuan dan kehidupan iman serta perilaku yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus yang terdapat dalam Alkitab. Pengajaran yang diberikan merupakan pengembangan pendidikan yang diarahkan bagi pembinaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agama diyakini sebagai acuan pembentukan sikap, moral, karakter, spiritualitas, berpikir dan bertindak sesuai keyakinan imannya. Berbagai harapan tersebut dapat dicapai melalui proses internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Nilai moderasi beragama diimplementasikan dalam sikap keterbukaan, kebebasan berpikir, sadar akan keterbatasan, kerendahan hati, dan berpikir untuk kemanusiaan. Ajaran Kristen dalam nuansa moderasi beragama sangat dibutuhkan untuk menginternalisasikan karakter kekristenan yang toleran, terbuka, humanis, penuh kasih dan damai yang sejati. Keadaan ini bersandingan dengan tujuan pendidikan nasional yang diarahkan pada berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Moderasi beragama merupakan wadah untuk menumbuhkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, bagi terwujudnya “Tri-Kerukunan Umat Agama” di Indonesia, yakni: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Nilai-nilai moderasi beragama senantiasa mejadi sikap penting bagi umat beragama melaksanakan tugas panggilan dalam interaksi dengan sesama. Seluruh eksistensi orang percaya dipanggil dan diutus melaksanakan pekerjaan Tuhan di dunia. Komponen esensial kepribadian manusia adalah nilai (values) dan kebajikan (virtues). Kondisi ini merupakan dasar pengembangan kehidupan manusia yang memiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individual maupun sosial. Pelayanan pendidikan agama Kristen sebagai perpanjangan tangan gereja yang berfungsi sebagai penyemaian iman kristiani, pengembangan kedewasaan spiritualitas, dan jadi pelaku firman (bnd. Yakobus 1:22) serta menghasilkan buah (Yoh. 16:16).

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, disajikan dalam bentuk mata pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Penyusunan capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti didasarkan pada dua elemen, yaitu: Allah Tritunggal dan Nilai-nilai Kristiani. Dua elemen tersebut masih sangat umum dan belum dapat menggambarkan substansi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara spesifik. Secara sepesifik, kedua dua elemen dijabarkan menjadi empat elemen yaitu: Allah Berkarya, Manusia dan Nilai-nilai Kristiani, Gereja dan Masyarakat Majemuk, Alam dan Lingkungan Hidup, yang dapat mengakomodir seluruh substansi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada jenjang SD/Program Paket A, SMP/Program Paket B, dan SMA/Program Paket C. Masing-masing elemen dan sub elemen merupakan pilar dalam pengembangan Capaian Pembelajaran dan materi pembelajaran.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan untuk membantu peserta didik:
  1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta dan manusia;
  2. Mengimani keselamatan kekal dalam karya penyelamatan Yesus Kristus;
  3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong dan pembaru hidup manusia;
  4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam interaksi dengan sesama dan memelihara lingkungan hidup;
  5. Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga negara serta cinta tanah air;
  6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan prinsip moderasi beragama dalam masyarakat majemuk;
  7. Membentuk diri menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang memiliki kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak sehingga menampakkan karakter kristiani;
  8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern dan antara umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;
  9. Memiliki kesadaran dalam mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan bertindak berdasarkan Firman Allah; dan
  10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja, dan masyarakat Indonesia yang majemuk.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan. Setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan, serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika yang dihadapi. Dengan demikian, Pendidikan Agama Kristen harus memiliki muatan pembelajaran kontekstual, artinya materi yang ada di dalam Pendidikan Agama Kristen selalu dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasuskasus yang dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang diperoleh dari kajian bagi program pendidikan Kristen, yaitu: 1) Pelaku telah diberi karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat melayani; 3) Menghasilkan dan hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis; 5) Penuh kasih karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara harmonis.

Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja dan lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di lembaga pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Gereja. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara lembagalembaga tersebut perlu terus dibangun.

Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti disusun empat elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan materi dalam satu kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Secara holistik capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu pada empat elemen tersebut yang selalu diintegrasikan dengan Alkitab.

Itu tadi sekilas tentang tujuan dan karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada kurikulum merdeka. kembali ke bahasan utama ya itu Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka contoh filenya bisa para rekan guru download pada akhir artikel ini.

Sebagai bentuk penawaran kami kepada bapak/Ibu guru yang membutuhkan Modul AJar lengkap Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka ini silahkan menghubungi nomor telepon atau Whatsapps : 081350504500 atau klik DISINI.


Belum ada Komentar untuk "Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas X SMA Fase E Kurikulum Merdeka "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel